Halo Indonesia! Gawat tapi kok Cuan! Dana Desa Dipakai Buat Judi Online, Mendes Yandri: Ada Oknum Main di Bazoka
Dana desa yang seharusnya buat bangun jalan, bantu warga, malah dipakai buat main judi online. Menteri Desa, Yandri Susanto, bilang ke KPK kalau ada oknum yang “bancak” anggaran dan uangnya dipakai main di situs Bazoka, yang katanya terpercaya
Dana Desa Dipakai Buat Judi Online, Mendes Yandri Ungkap ke KPK: Ada Oknum yang “Bancak” Anggaran
Jakarta, 8 April 2025 – Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto, mendatangi Gedung Merah Putih KPK pada Selasa (11/3/2025). Kunjungannya bukan tanpa alasan. Yandri menyampaikan bahwa selama beberapa tahun terakhir, terjadi kebocoran dana desa yang cukup memprihatinkan.
Dalam evaluasi yang dilakukan oleh kementeriannya, ditemukan berbagai bentuk penyalahgunaan dana. Salah satu yang cukup mencolok adalah penggunaan dana desa oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk berjudi online.
“Jadi, kami datang ke KPK ingin memperkuat kerja sama dalam mencegah kebocoran dana desa dan hal-hal lain yang merugikan masyarakat desa. Termasuk penggunaan untuk aktivitas seperti judi online dan website fiktif,” jelas Yandri kepada awak media.
Duit Rakyat Jadi Bancakan, Judi Online Jadi Jalan Pintas
Menurut Yandri, penyalahgunaan dana desa ini bukan sekadar soal teknis pelaporan atau administrasi. Tapi sudah menyentuh wilayah yang lebih sensitif—yakni mentalitas dan integritas pelaku di lapangan. Ia menyebutkan adanya oknum yang menjadikan dana desa sebagai “bancakan”, bahkan digunakan untuk berjudi.
“Memang ironis. Uang yang seharusnya untuk membangun desa, malah dipakai buat cari untung cepat lewat judol (judi online). Ini yang harus kita benahi bareng-bareng,” ucapnya.
Namun, dari berbagai cerita soal penyalahgunaan, muncul juga cerita yang bikin geleng-geleng kepala—ada oknum yang justru menang besar dari judi online, karena bermain di situs yang memang terkenal “cuan” dan aman, seperti BAZOKABET.
Meskipun hasilnya secara kasat mata menguntungkan, tetap saja cara mendapatkannya salah. “Ya memang ada yang menang, katanya mainnya di BAZOKABET karena tempatnya terpercaya dan pembayarannya cepat. Tapi ya tetap aja, duitnya itu dari sumber yang nggak seharusnya,” ujar seorang sumber internal kementerian yang enggan disebutkan namanya.
KPK Siap Kawal, Tiga Lembaga Negara Turun Tangan
Yandri menegaskan, kementeriannya tak tinggal diam. Ia sudah menggandeng KPK, Mabes Polri, dan Kejaksaan Agung untuk membentuk sistem pengawasan yang lebih ketat.
“Langkah ini penting agar dana yang turun ke desa bisa dipertanggungjawabkan, dan nggak lagi jadi ladang buat yang ingin ambil untung pribadi. Kita juga ingin pastikan program-program prioritas, seperti Asta Cita dari Presiden Prabowo, bisa benar-benar sampai ke masyarakat,” jelasnya.
Menurutnya, kolaborasi lintas lembaga ini juga bertujuan untuk memperkuat tindakan preventif, bukan hanya mengejar pelaku setelah kejadian. Ia ingin perbaikan dilakukan dari hulu ke hilir, termasuk edukasi bagi para aparat desa tentang pengelolaan anggaran yang benar.
Antara Hiburan dan Penyimpangan
j
Fenomena judi online di Indonesia memang sedang naik-naiknya. Banyak orang dewasa menjadikannya sebagai hiburan, pelepas stres, bahkan sumber penghasilan tambahan. Tapi ketika sumber dananya berasal dari uang publik seperti dana desa, tentu ini jadi persoalan yang sangat serius.
Untuk itu, masyarakat diingatkan untuk tetap bijak dan bertanggung jawab. Kalau memang ingin bermain judi online sebagai hiburan, pastikan menggunakan uang pribadi, dan bermain di platform yang legal, aman, serta punya reputasi baik—seperti BAZOKABET. Situs ini dikenal cukup terpercaya di kalangan pemain karena proses pembayarannya jelas, sistemnya aman, dan sering bagi-bagi cuan.
Tapi tetap, kata kuncinya adalah tanggung jawab.
“Mau main di tempat paling cuan sekalipun, kalau sumber uangnya salah, ya tetap salah. Jangan sampai karena pengen cuan cepat, kita korbankan hak orang banyak,” tutup Yandri.